MENGENAL EUTANASIA MELALUI FILM “SALAM VENKY"
By: Damay
Hai rakan, sudah lama mimin enggak review film dari negara bang Shakh Rukh Khan ni.
Apa lagi kalau bukan film Bollywood. Negara yang terkenal dengan industri film
terbesar dan terlaris di dunia. Oh ya, kenapa tiba-tiba mimin kasih judul
artikel film yang ada nama obat ya. Eh…jangan salah paham dulu. Eutanasia itu
bukan racikan obat kimia apalagi tradisional ya. Makanya dibaca ni sampai
habis, biar tambah ilmu buat kalian, dan pahala buat yang nulis hehehehe. Tenang,
belajarnya sambil menikmati kisah dramatis lo. Mudah-mudahan menghibur.
Salam Venky dirilis pada tahun 2022 dan merupakan adaptasi novel The Last Hurrah karya Shrikant Murthy yang diterbitkan pada 2005 lalu. Film ini diangkat berdasarkan kisah nyata tentang anak muda pemain catur jenius dan ibunya yang tangguh.
Jadi, begini ceritanya …..
Kisah
dimulai dengan menggambarkan suasana rumah sakit yang ditempati slah satu
pasien bernama Venky (Vishal Jethwa) . Ibunya Sujana (Kajol) dengan wajah cemas
meminta dokter untuk segera menangani Venky. Diketahui, Venky sedang mengidap
penyakit Duchane Muscular Dystrophy. Penyakit langka tersebut akan membuat si
pengidap perlahan-lahan lumpuh pada setiap ototnya. Hal inilah yang terjadi
pada Venky dan telah divonis medis akan segera meninggal. Pada kesempatan hidup
Venky terakhir kalinya, ia meminta kepada sang ibu untuk melakukan Eutanasia
yaitu tindakan yang bertujuan untuk menghilangkan penderitaan dengan mengakhiri
hidup. Venky menawarkan seluruh organ tubuhnya kepada masyarakat yang
membutuhkan. Namun, Venky yang masih bernyawa tidak dapat melakukan donor
tersebut kecuali ia harus dibunuh. Di sinilah kisah dramatis mulai
membangkitkan emosi mimin. Mulai dari awal sudah disuguhi dengan tangisan sang
ibu ditambah lagi hadirnya musik-musik melo.
Secara
hukum, Eutanasia dilarang karena dianggap menghilangkan nyawa manusia secara
sengaja. Apapun alasannya, hal tersebut tetap dilarang terutama dalam Islam.
Sujana, hingga dokter, ahli hukum, dan jurnalis terlibat sebagai pendukung
Venky untuk melakukan Eutanasia. Karena bagi mereka, seseorang yang bermartabat,
harus pergi secara damai dengan terwujudnya impian. Impian Venky adalah tetap
hidup meski ditubuh yang berbeda dengan segera pergi meninggalkan dunia.
Terdapat seorang pengacara wanita yang
menentang kasus tersebut. Namun, karena melihat Venky yang penuh harap untuk segera
mencapai keinginannya, pengacara tersebut mundur dan menyerahkannya kepada Negara.
Ya
namanya hukum, mana mungkin ditentang meski hati nurani dipertaruhkan. Pada akhir
cerita……… teman-teman sendiri aja yang cari tahu ya…. Bagaimana akhir dari
kisah film ini. Soalnya, entar ngak seru lagi kalau dituntaskan sampai habis.
Semoga
bermanfaat tulisan mimin pada malam ini. Semoga pembaca sehat jasmani dan rohani selalu. Khususnya dengan kisah
perjuangan Venky dan ibunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar