Puisi-puisi Damay Ar-Rahman
KERTAS DAN CORETAN
Diruang ini aku menanti
Namun gemerisik yang membuli
Di penjabaran aksara-aksara kertas putih
Kutuntun untuk memperjelas maksud hati
dan pikiran
Yang sudah habis terkikis pada konflik
yang sama
Kedatanganku membawa harapan
Agar terungkap makna akan penyelesaian urusan
Sudah banyak tinta-tinda kuganti dengan
baru
Begitupun kulitnya yang suci tak
terkotori
Bila dikatakan kuat, itu tak bisa terhitung
lagi
Segala nasib hanya diri yang mengalami
Mendengar frasa-frasa surga namun
menggeser nurani
Merasakannya saja cukup menjadi tekanan
yang dingin
Lhokseumawe, Maret 2019
KEDATANGAN
Rinai hujan berjatuhan pagi ini
Yang larut sebelum burung bersiul
Berdesah angin-angin menyahut
Diiringi suara yang menyapa lewat celah
jendela
Untuk menutupi waktu yang harus terbangun
Kesayupan aroma udara yang menerobos di
atas ubun-ubun
Memberi nuansa untuk bermimpi pergi tanpa
kembali
Seperti tangan digenggam erat susah
terlepes
Yang berusaha untuk menyembunyikanku
dari makan pagi dan siang
Entah sosok apa yang menimpali
Memarahi dari ujung kalbu
Apakah akhir hidup rasanya seperti ini
Tapi sepertinya aku akan kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar