Damay Ar-Rahman
Di langit delusi bulan
Menyambar dengan warna
Yang merah bergelora
Dalam dekapan cinta-Nya
Sungguh kuasa yang tak pernah hilang
Dalam peradaban dunia
Seindah asma-asma penyambut bumi
Gerhana yang menjulang di angkasa
Menyemarakkan insan bila melihatnya
Takjub lagi kagum tak ternian
Melingkari kawasan galaksi
Berjumpa pada bibir awan yang melintasi
Suaru terdengar merdu
Melantunkan kalimat zikrullah begitu syahdu
Tertiup angin
Menyapa setiap keheningan
Yang membatin
Yang memanggil
Yang menangis, kerena kebesaran-Nya sungguh mulia.
Di malam gerhana-Nya, 31 Januari 2018
Damay Ar-Rahman
Aku tlah menunggu
malam
Setelah kulalui
petang
Sesaat senja ku
bertandang pada-Nya
Memohon ku pulang
membawa iman dan pengetahuan yang berkah
Aku berdemokrasi
pada masa depan
Di surut kota pada
binara bermegahan
Tanganku mengarang
dan mata menatap
Pada kata-kata
yang tlah tercurahkan
Dari para pencetus
bangsa dan agama
Di tanah rantau
ini,
Aku bukanlah
perempuan penjual martabat
Aku adalah sama
halnya manusia berharga
Kain kututup pada
tubuhku, penuh kehati-hatian dengan hati yang sesuai kukenakan
Agar tak salah
jauh pada pandangan hingga bertumpuk dosa dan kepalsuan.
Lhokseumawe, 28 Desember 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar