Jumat, 14 Desember 2018

Buku Puisi Serpihan Kata


SENANDUNG ZIKIR DI MALAM GERHANA
Damay Ar-Rahman

Di langit delusi bulan
Menyambar dengan warna
Yang merah bergelora
Dalam dekapan cinta-Nya
Sungguh kuasa yang tak pernah hilang
Dalam peradaban dunia
Seindah asma-asma penyambut bumi

Gerhana yang menjulang di angkasa
Menyemarakkan insan bila melihatnya
Takjub lagi kagum tak ternian
Melingkari kawasan galaksi
Berjumpa pada bibir awan yang melintasi

Suaru terdengar merdu
Melantunkan kalimat zikrullah begitu syahdu
Tertiup angin
Menyapa setiap keheningan
Yang membatin
Yang memanggil
Yang menangis, kerena kebesaran-Nya sungguh mulia.

Di malam gerhana-Nya, 31 Januari 2018




PEREMPUAN RANTAU
Damay Ar-Rahman

Aku tlah menunggu malam
Setelah kulalui petang
Sesaat senja ku bertandang pada-Nya
Memohon ku pulang membawa iman dan pengetahuan yang berkah
Aku berdemokrasi pada masa depan
Di surut kota pada binara bermegahan
Tanganku mengarang dan mata menatap
Pada kata-kata yang tlah tercurahkan
Dari para pencetus bangsa dan agama

Di tanah rantau ini,
Aku bukanlah perempuan penjual martabat
Aku adalah sama halnya manusia berharga
Kain kututup pada tubuhku, penuh kehati-hatian dengan hati yang sesuai kukenakan
Agar tak salah jauh pada pandangan hingga bertumpuk dosa dan kepalsuan.

Lhokseumawe, 28 Desember 2017



Tidak ada komentar:

Posting Komentar