MENULIS
DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Dalam
kehidupan manusia, sastra sudah tidak asing lagi terdengar, dan sudah sangat
dikenal. Karena sastra, merupakan rangkaian kehidupan manusia yang terdiri dari
berbagai kreativitas berbentuk tulisan, dan dijadikan bahan sarana untuk
memenuhi kebutuhan masing-masing.
Dalam Islam, semua kitab
yang disebut dalam Al-Quran baik Taurat, Zabur, Injil, serta Al- Quran. Bersumber
pada kitab induk (Ummul Kitab) seperti yang tercantum dalam (Q.S Ar-Ra’d,:39)
yang artinya “Allah mengahapuskan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nya lah
terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfudz)” yang dimaksudkan Ummul Kitab adalah. Sebuah
tulisan, yang difirmankan Allah swt kepada para nabi dan Rasul. Lalu disatukan
dalam Al-Quran, dan dibaca oleh umat Islam hingga sampai saat ini.
Maka dapat kita lihat.
Bahwa sejak berabad-abad bahkan sebelum manusia diciptakan. Manusia sudah
ditulis takdirnya oleh Allah swt. Menulis adalah nikmat Allah yang terus ada,
hingga sekarang. Pada masa dulu sastrawan Islampun sudah mulai
mengembangkan/menurunkan ilmunya dari cara menulis. Hingga bukunya masih ada
saat in dan dikembangkan oleh cendikiawan baru.
Penulisan akan terus
berhubungan erat dalam kehidupan manusia. Bahkan sejatiya, takkan lepas dari
segi pribadi maupun sosialisasi.
Menurut Mursal Esten (1978:9)
mengatakan. Sastra, atau kesustraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan
imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia. (dan masyarakat melalui
bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia
(kemanusiaan).
Terdapat juga pendapat
para ahli lain. Mengenai arti sastra adalah. Menurut Semi ( (1998: 8). Sastra, adalah suatu bentuk hasil pekerjaan
seni kreatif yang objeknya adalah manusia. Dari kehidupannya menggunakan bahasa
sebagai mediumnya.
Dari pengertian diatas
bahwa jelaslah, kehidupan manusia sangat erat kaitannya dengan sastra.. Namun,
sastra tidak juga banyak berhubungan dengan tulisan. Maksudnya melalui dengan
karya tulis yaitu dengan menggunakan bahasa, akan dijadikan wahana untuk
mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Bahkan dari hasil karya
penulisan. Di jadikan sebagai kegiatan hiburan seperti panggung drama/teater.
Terdapat
beberapa jenis karya Sastra, ialah sebagai berikut:
1. Prosa,
adalah jenis sastra yang berbentuk tulisan yang menceritakan tentang
kisah-kisah seseorang dalam menjalani kehidupannya. Adapun prosa terbagi dua
ialah:
a. Novel,
adalah bentuk penulisan yang menceritakan kisah kehidupan seseorang dalam
karangan panjang
b. Cerpen
(Cerita Pendek), adalah bentuk penulisan yang bercerita tentang kisah seseorang
dengan karangan pendek. Biasanya hanya terdapat beberapa tokoh, dan kebanyakan
ujung ceritanya tidak berakhir (gantung).
2. Syair/puisi,
adalah berisikan ungkapan-ungkapan serta imajinatif penulis terhadap suatu
pandangan, atau apa yang sedang dirasakan penulis. Namun puisi tersebut dapat
dibacakan dalam acara tertentu.
3. Drama/teater,
adalah bentuk sastra yang menggambarkan suasana kehidupan melalui pementasan,
atau monolog. Dan isi dalam cerita pementasan drama/teater. Diambil melalui
tulisan-tulisan salah satunya penulisan Lakon.
Sastra
tidak akan pernah mengalami penurunan kualitasnya sepanjang masa. Karena manusia,
membutuhkannya. Dan juga manusia, menulis
dengan karangan yang terdapat dalam pikirannya. Sehingga membuat kreativitas
manusia menciptakan sebuah kata-kata, dan menjadikan objek untuk menyampaikan
sesuatu. Yang terdapat dalam pandangan masing-masing.
Dalam dunia penulisan
pastinya akan meningkatkan berbagai aktivitas yang dilakukan melalui tulisan. Bahkan manusia
tidak akan pernah bisa menghilang dari aktivitas menulis. Manusia membutuhkan
kata-kata yang mampu memberikan kepuasan masing-masing individu.
Sejak
zaman dulu manusia sudah menulis dengan tujuan masing-masing. Salah satu contoh,
sejak zaman kerajaan dibelahan dunia dalam menyampaikan berita pada rakyatnya.
Melalui papan pengumuman. Begitupun Allah dalam memberikan firmannya kepada
manusia untuk menjalankan perintahnya, dan menjauhi larangannya, melalui
Al-Quran. Demi menghindari keburukan
yang terdapat di dunia. Maka dari itu,
manusia tidak dapat menghindari aktivitas menulis.
Khusunya
dizaman yang serba era modern ini. Manusia tidak hanya dapat menulis dalam
lembaran kertas seperti zaman dulu. Manusia dapat berkomunikasi melalui alat
canggih media komunikasi sebagai sarana kepentingan masing-masing. Seperti :
berkomunikasi melalui e-mail, Twiter, Face book, WA, dan lain sebagainya. Dengan tujuan, yaitu: pekerjaan, bersilahturahmi, memberikan
infomasi, menghibur, pendidikan dan masih banyak lainnya.
Betapa pentingnya menulis dalam kehidupan
manusia. Namun harus dibenahi dengan ilmu yang baik. Agar mampu menulis hal-hal
yang positif. Sehingga mampu bermanfaat bagi orang yang membacanya.
Isi
dalam penulisan juga harus sesuai dengan tuntunan. Karena semakin tahun,
semakin berkembang masalah kepenulisan, terutama penulisan sastra. Akan
lahirnya genre baru dalam generasi sastrawan berikutnya dan, akan bertambahnya
cipta karya tulis yang akan memperbahrui dunia.
Menulis akn terus
berada dalam segala kegiatan manusia. Baik itu penulisan fiksi maupun nonfiksi.
Manusia haruslah terus mempelajari perkembangan dunia penulisan. Terutama
sastra. Karena sastra tidak akan jauh menceritakan tentang kehidupan sisi yang
akan terjadi di masa datang. Yang diangkat menjadi sebuah cerita sebagai
pertunjukkan dalam pementasan. Baik dari media televisi, ataupun drama/teater
ditonton secara langsung.
Bahkan bila bisa,
pemerintah mewajibkan setiap lembaga pendidikan untuk melangsungkan media pembelajaran
tentang perluasan penulisan satra di sekolah formal. Dengan tujuan, agar siswa
dapat mengembangkan kreativitas dalam menulis. Dan pastinya berguna untuk
keberlangsungan pendidikan selanjutnya. sehingga aktifnya otak kanan yang
imajinatif, dan tidak hanya fokus pada pembelajaran yang memakai otak kiri. Dengan
selalu menggunakan otak kanan maka Emosional Quity (EQ) akan terus
berkembang dalam diri siswa.
Demikianlah,
semoga penulisan ini bermanfaat. Khususnya bagi pecinta dunia sastra. Dan bagi
yang belum terlalu memhami dunia penulisan. Haruslah terus belajar dan
mempraktikkannya secara baik. Agar menciptakan generasi penulis hebat khususnya
di Indonesia.
Oleh :
Damayanti
PT :
Universitas Malikussaleh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar