Jumat, 14 Desember 2018

Esai Sastra (Damayanti)


MENULIS  DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
            Dalam kehidupan manusia, sastra sudah tidak asing lagi terdengar, dan sudah sangat dikenal. Karena sastra, merupakan rangkaian kehidupan manusia yang terdiri dari berbagai kreativitas berbentuk tulisan, dan dijadikan bahan sarana untuk memenuhi kebutuhan masing-masing.
Dalam Islam, semua kitab yang disebut dalam Al-Quran baik Taurat, Zabur, Injil, serta Al- Quran. Bersumber pada kitab induk (Ummul Kitab) seperti yang tercantum dalam (Q.S Ar-Ra’d,:39) yang artinya “Allah mengahapuskan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nya lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfudz)” yang dimaksudkan Ummul Kitab adalah. Sebuah tulisan, yang difirmankan Allah swt kepada para nabi dan Rasul. Lalu disatukan dalam Al-Quran, dan dibaca oleh umat Islam hingga sampai saat ini.
Maka dapat kita lihat. Bahwa sejak berabad-abad bahkan sebelum manusia diciptakan. Manusia sudah ditulis takdirnya oleh Allah swt.  Menulis adalah nikmat Allah yang terus ada, hingga sekarang. Pada masa dulu sastrawan Islampun sudah mulai mengembangkan/menurunkan ilmunya dari cara menulis. Hingga bukunya masih ada saat in dan dikembangkan oleh cendikiawan baru.
Penulisan akan terus berhubungan erat dalam kehidupan manusia. Bahkan sejatiya, takkan lepas dari segi pribadi maupun sosialisasi.
Menurut Mursal Esten (1978:9) mengatakan. Sastra, atau kesustraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia. (dan masyarakat melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).
Terdapat juga pendapat para ahli lain. Mengenai arti sastra adalah. Menurut Semi ( (1998: 8).  Sastra, adalah suatu bentuk hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia. Dari kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
Dari pengertian diatas bahwa jelaslah, kehidupan manusia sangat erat kaitannya dengan sastra.. Namun, sastra tidak juga banyak berhubungan dengan tulisan. Maksudnya melalui dengan karya tulis yaitu dengan menggunakan bahasa, akan dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Bahkan dari hasil karya penulisan. Di jadikan sebagai kegiatan hiburan seperti panggung drama/teater.

Terdapat beberapa jenis karya Sastra, ialah sebagai berikut:
1.      Prosa, adalah jenis sastra yang berbentuk tulisan yang menceritakan tentang kisah-kisah seseorang dalam menjalani kehidupannya. Adapun prosa terbagi dua ialah:
a.       Novel, adalah bentuk penulisan yang menceritakan kisah kehidupan seseorang dalam karangan panjang
b.      Cerpen (Cerita Pendek), adalah bentuk penulisan yang bercerita tentang kisah seseorang dengan karangan pendek. Biasanya hanya terdapat beberapa tokoh, dan kebanyakan ujung ceritanya tidak berakhir (gantung).
2.      Syair/puisi, adalah berisikan ungkapan-ungkapan serta imajinatif penulis terhadap suatu pandangan, atau apa yang sedang dirasakan penulis. Namun puisi tersebut dapat dibacakan dalam acara tertentu.
3.      Drama/teater, adalah bentuk sastra yang menggambarkan suasana kehidupan melalui pementasan, atau monolog. Dan isi dalam cerita pementasan drama/teater. Diambil melalui tulisan-tulisan salah satunya penulisan Lakon.

Sastra tidak akan pernah mengalami penurunan kualitasnya sepanjang masa. Karena manusia, membutuhkannya.  Dan juga manusia, menulis dengan karangan yang terdapat dalam pikirannya. Sehingga membuat kreativitas manusia menciptakan sebuah kata-kata, dan menjadikan objek untuk menyampaikan sesuatu. Yang terdapat dalam pandangan masing-masing.
Dalam dunia penulisan pastinya akan meningkatkan berbagai aktivitas yang  dilakukan melalui tulisan. Bahkan manusia tidak akan pernah bisa menghilang dari aktivitas menulis. Manusia membutuhkan kata-kata yang mampu memberikan kepuasan masing-masing individu.
                  Sejak zaman dulu manusia sudah menulis dengan tujuan masing-masing. Salah satu contoh, sejak zaman kerajaan dibelahan dunia dalam menyampaikan berita pada rakyatnya. Melalui papan pengumuman. Begitupun Allah dalam memberikan firmannya kepada manusia untuk menjalankan perintahnya, dan menjauhi larangannya, melalui Al-Quran.  Demi menghindari keburukan yang terdapat di dunia.  Maka dari itu, manusia tidak dapat menghindari aktivitas menulis.
            Khusunya dizaman yang serba era modern ini. Manusia tidak hanya dapat menulis dalam lembaran kertas seperti zaman dulu. Manusia dapat berkomunikasi melalui alat canggih media komunikasi sebagai sarana kepentingan masing-masing. Seperti : berkomunikasi melalui e-mail, Twiter, Face book, WA, dan lain sebagainya.  Dengan tujuan, yaitu:  pekerjaan, bersilahturahmi, memberikan infomasi, menghibur, pendidikan dan masih banyak lainnya.
    Betapa pentingnya menulis dalam kehidupan manusia. Namun harus dibenahi dengan ilmu yang baik. Agar mampu menulis hal-hal yang positif. Sehingga mampu bermanfaat bagi orang yang membacanya.
            Isi dalam penulisan juga harus sesuai dengan tuntunan. Karena semakin tahun, semakin berkembang masalah kepenulisan, terutama penulisan sastra. Akan lahirnya genre baru dalam generasi sastrawan berikutnya dan, akan bertambahnya cipta karya tulis yang akan memperbahrui dunia.
Menulis akn terus berada dalam segala kegiatan manusia. Baik itu penulisan fiksi maupun nonfiksi. Manusia haruslah terus mempelajari perkembangan dunia penulisan. Terutama sastra. Karena sastra tidak akan jauh menceritakan tentang kehidupan sisi yang akan terjadi di masa datang. Yang diangkat menjadi sebuah cerita sebagai pertunjukkan dalam pementasan. Baik dari media televisi, ataupun drama/teater ditonton secara langsung.
Bahkan bila bisa, pemerintah mewajibkan setiap lembaga pendidikan untuk melangsungkan media pembelajaran tentang perluasan penulisan satra di sekolah formal. Dengan tujuan, agar siswa dapat mengembangkan kreativitas dalam menulis. Dan pastinya berguna untuk keberlangsungan pendidikan selanjutnya. sehingga aktifnya otak kanan yang imajinatif, dan tidak hanya fokus pada pembelajaran yang memakai otak kiri. Dengan selalu menggunakan otak kanan maka Emosional Quity (EQ) akan terus berkembang dalam diri siswa.
Demikianlah, semoga penulisan ini bermanfaat. Khususnya bagi pecinta dunia sastra. Dan bagi yang belum terlalu memhami dunia penulisan. Haruslah terus belajar dan mempraktikkannya secara baik. Agar menciptakan generasi penulis hebat khususnya di Indonesia.

Oleh                : Damayanti
PT                    : Universitas Malikussaleh



Tidak ada komentar:

Posting Komentar